"Pengkaderan Elit Politik: Antara Instan dan Integritas Partai"
Pengkaderan elit partai politik dengan pendekatan instan dan
mengabaikan proses kaderisasi partai merupakan isu yang signifikan dan saat ini
hangat dibicarakan. Meskipun terdapat argumen-argumen dan pandangan yang
mendukung akselerasi dalam merekrut elit politik, pandangan saya bahwa
pendekatan ini membawa dampak kontraproduktif dalam jangka panjang.
Proses kaderisasi partai adalah tahap fundamental dan
esensial dalam memastikan bahwa calon elit yang muncul memiliki pemahaman yang
mendalam tentang nilai-nilai, ideologi, dan tujuan partai yang mereka wakili.
Kaderisasi berperan penting dalam memastikan bahwa mereka memiliki dedikasi
terhadap visi dan misi partai, dan bukan semata-mata mendorong ambisi pribadi
atau golongan alih-alih hanya sebatas pencarian kekuasaan. Ketika tahap
pengkaderan partai ini diabaikan, maka akan muncul elit-elit yang kurang
memadai atau minim loyalitas terhadap partai, yang berpotensi merusak
integritas dan kohesivitas partai.
Pendekatan instan dalam proses pengkaderan seringkali lebih
berfokus pada aspek-aspek pragmatis, seperti popularitas yang lebih dilihat
daripada faktor intelektualitas, etika, dan integritas. Sehingga pengetahuan
mendalam tentang isu-isu politik dan pemahaman dalam basis akar rumput
masyarakat belum sepenuhnya dikuasai.
Selain itu, pengkaderan instan seringkali tumbuh sebagai
hasil dari praktik politik yang oportunistik. Partai-partai mungkin merasa
terdesak untuk memperoleh figur-figur yang terkenal atau berpengaruh dalam
waktu singkat demi meraih keberhasilan elektoral dalam pemilihan yang akan
datang. Namun, praktik ini dapat menggoyahkan legitimasi partai di mata publik,
karena menciptakan kesan bahwa partai lebih mementingkan kekuasaan daripada
prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan.
Maka dari itu, partai-partai perlu menegaskan komitmennya
untuk melaksanakan proses kaderisasi yang terbuka dan bermutu. Kaderisasi yang
efektif harus menyediakan pelatihan, pendidikan politik, dan kesempatan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan partai bagi calon kader. Hal ini akan
membantu memastikan bahwa elit-elit yang akan muncul memiliki pemahaman yang
mendalam tentang partai serta komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai dan
tujuan partai.
Sekali lagi disampaikan, pendekatan instan dalam pengkaderan
elit yang menghindari proses kaderisasi partai dapat mengancam integritas
partai politik dan menghasilkan elit-elit yang kurang berkualitas dalam
menghadapi tantangan politik yang kompleks di masa depan. Oleh karena itu,
partai-partai sebaiknya memprioritaskan pembentukan kader-kader yang
berkualitas melalui proses kaderisasi yang kuat demi menjaga keberlanjutan dan
kredibilitas partai dalam jangka panjang ketimbang hanya mengedepankan
popularitas semata tanpa bekal yang cukup sebagai wakil rakyat nantinya.
Penulis : Fata Azmi
Belum ada Komentar untuk ""Pengkaderan Elit Politik: Antara Instan dan Integritas Partai""
Posting Komentar