Nggak Perlu Judul

Iya kamu, kemarilah ada suaranya bising yang membuat sekelumit masalah bertambah runyam, aku ingin bersuara tetapi khawatir dengan buasnya hegemoni kekuasaan, mungkin saat ini kita cukup saling meluapkan kegundahan dengan kata dan tulisan. Ssstt ini bukan karena takut, tetapi memang waktunya saja yang belum tepat untuk memutarbalikkan keadaan. 

Mungkin yang kamu rasakan sama bisa lebih genting atau malah sebaliknya sebenarnya ini soal sepele yang memang kita saja yang kurang lihai dalam menyikapinya, sebenarnya ini mudah kok, kejelimetan pikiran kita saja yang membuat seolah ini tragedi berdarah bagi kemanusiaan.

Hey kamu, masih ingat tidak ada perkataan "lebih baik terasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan", masih ingatkah? Iya benar, itu kata-kata Soe Hok Gie seorang tokoh idealis yang sering menjadi rujukan perjuangan mahasiswa. Aku sepakat untuk itu dalam beberapa hal tetapi tidak memilih untuk terasingkan jangan dicap sebagai pengkhianat kebenaran, semua ada ukuran dan pertimbangan masing-masing, bagaimana menurutmu.

Masalahnya,  kita hidup di alam realitas yang jurang polemiknya selain curam juga seram, gagal memainkan peran, bukan terasingkan tapi bisa ditamatkan. Ah sudahlah, sebenarnya apa yang dipermasalahkan, apa yang diperuncingkan, aku hanya melihat kegagalan memaknai kemanusiaanlah yang dipertontonkan, mencari pembenaran, membangun opini sepihak, dan menyebarkan hoax, ini yang sedang diupayakan.

Wow, berbicara kemanusiaan, ini terlalu dalam dan filosofis, kita memaknai kemanusiaan saja mungkin berbeda apalagi prakteknya, tetapi yang aku pahami seharusnya siapapun yang berteriak tentang kemanusiaan harus sudah menjadi manusia yang memanusiakan, betul tidak, jangan menjadi kaum hipokrit yang mengguting lidah sendiri.

Matahari sesaat lagi akan terbit, kita cukupkan dulu obrolan singkat ini, mari saling sapa dengan embun dan ayam di pagi hari, terkadang kita lupa ada makhluk lain yang terbahak-bahak melihat kelakukan kita yang katanya sebagai makhluk sempurna, bisa jadi mereka bersuara lantang tetapi kita tidak dapat memahaminya, mereka melihat kita dan teriak "Hey manusia, sampai kapan kau berulah yang membuat sengsara dirimu sendiri?".

Seperti biasa kita akhiri dialog ini dengan sebuah lagu, Judulnya HIO dari Swami 

Aku tak mau terlibat segala macam tipu-menipu

Aku tak mau terlibat segala macam omong kosong

Aku mau wajar-wajar saja

Aku mau apa adanya

Aku tak mau mengingkari hati nurani

Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi

Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan

Aku mau jujur-jujur saja

Bicara apa adanya

Aku tak mau mengingkari hati nurani


Hio, hio, hio-hio-hio

Hio, hio, hio-hio-hio

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo (tarik)


Mulane dulur, ayo dijogo

Omongane lan kelakuane

Hio-oo


Aku tak mau bicara yang tentang aku sendiri tidak tahu

Aku tak mau mengerti kenapa orang saling mencaci

Aku mau sederhana

Mau baik-baik saja

Aku tak mau mengingkari hati nurani

Aku tak mau kehilangan akal sehat di pikiranku

Aku tak mau menyaksikan ada orang yang dihinakan

Aku hanya tahu

Bahwa orang hidup

Agar jangan mengingkari hati nurani


Hio, hio, hio-hio-hio

Hio, hio, hio-hio-hio

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo

Ho-oo-ooo


Aku mau wajar-wajar saja

Aku mau apa adanya

Aku mau jujur-jujur saja

Bicara apa adanya

Aku mau sederhana

Mau baik-baik saja

Aku hanya tahu

Bahwa orang hidup

Agar jangan mengingkari hati nurani


Hio, hio, hio-hio-hio

Hio, hio, hio-hio-hio

Hio, hio, hio-hio-hio


Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hoo-oo-oo)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (aku tak mau mengingkari hati nurani)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (aku tak mau mengingkari hati nurani)

Aku tak mau mengingkari hati nurani

Aku tak mau mengingkari hati nurani

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani

Aku tak mau mengingkari hati nurani (hio, hio, hio-hio-hio)

Aku tak mau mengingkari hati nurani


Selamat pagi

Salam ACP.

Belum ada Komentar untuk "Nggak Perlu Judul"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel