Sampai Tujuan
Bismillahirrahmanirrahim, Mari kita awali ulasan ini dengan beberapa pertanyaan untuk diri kita perihal kemana sebenarnya tujan hidup ini, sudahkah kita sampai pada tujuan yang hendak kita capai, berapa banyak destinasi tujuan hidup yang ingin dituju dan seberapa siap untuk sampai ke tujuan tersebut.
Tentu jawaban atas pertanyaan di atas beragam adanya sesuai dengan harapan dan kehendak dari kita, disadari atau tidak, tidak jarang seseorang tidak sampai pada tujuannya karena sudah sejak awal sudah berada di jalan yang tidak tepat, ingin mengudara namun yang digunakan adalah kapal selam.
Kekuatan untuk memahami diri sendiri adalah modal utama untuk sampai pada tujuan yang diharapkan, tidaklah mungkin kita sampai ke tujuan jika kita sendiri belum mengenal diri kita dan kemana sebenarnya tujuan hidup ini, sebagai seorang beriman tentu tujuan hidup ini ialah “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Manusia diciptakan Allah untuk suatu tujuan yang besar dan misi yang penting yaitu beribadah kepada Allah, menunaikan penghambaan dan pengabdian hanya kepadaNya, dalam rangka pengabdian tersebut maka kepedulian dan kehadiran untuk selalu memberikan manfaat bagi diri dan orang lain harus diaktualisasikan.
Fenomena
hari ini berbondong-bondong manusia menunjukan eksistensinya di dunia
nyata maupun dunia maya dengan beragam caranya, maka perlu menjadi
perhatian apakah eksistensi tersebut menavigasikan hidupnya agar siap kembali
kepada tujuan hidup yang sebenarnya, atau malah membuat semakin jauh dari
tujuannya.
Konsisten dalam mengkoreksi diri agar tidak tersesat dari arah yang dituju merupakan keharusan yang mesti rutin dilakukan, sebab jika sudah terlampau jauh keluar jalur tidak mustahil kita sulit untuk kembali karena kehilangan arah bahkan lupa bagaimana cara untuk kembali. Ibarat sedang belayar kita butuh membaca cuaca, situasi angin, gelombang lautan dan arah mata angin jika tidak, mungkin kita hanya akan mengapung dan berakhir didasar laut.
Dalam menapaki kehidupan yang tidak selamanya elok dan lurus, dalam prosesnya ada kalanya jalan yang ditempuh berkelok-kelok juga terjal, begitu pula konsisten untuk tetap pada jalur yang benar adalah soal kematangan pendirian dan keteguhan hati untuk sampai pada tujuan.
Adakalanya kondisi kita sangat bersemangat dan memiliki keimanan yang tinggi namun tak jarang pula berada dalam titik terendah dalam hidup yang hadir saling bergantian. Kesabaran untuk tidak terburu-buru sampai tujuan adalah sebuah keharusan sebab konsistensi dilalui melalui proses yang bertahap bukan dari semangat instan terburu-buru atau tergesa-gesa dan hanya sekejap hadirnya.
Agar sampai pada tujuan maka yang perlu dilakukan oleh seorang beriman adalah Pertama, Fokuslah pada tujuan yang ingin dicapai, kegagalan dalam memfokuskan diri pada tujuan yang diinginkan sama artinya kita akan kehilangan tujuan yang ingin dicapai, fokus dapat dilatih dengan selalu mengingat niat, memperkaya kualitas diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki guna mencapai tujuan yang dikehendaki.
Dan orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan rida Kami niscaya Kami beri mereka jalan Kami), serta surah (Al-Hajj : 78)
Kegagalan mencapai tujuan tidak sedikit dikarenakan kemalasan, keengganan, keputusasaan dalam berjuang dan kehendak instan yang selalu dikedepanka. Untuk itu perlu kesungguhan dan keyakinan akan apa yang diperjuangkan adalah sebuah kebenaran danakan menghantarkan kepada kebenaran sejati.
Kedua, berusaha untuk konsisten membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran dengan dilandasi semangat menuntut ilmu. Bertadaburlah, sebab di dalamnya banyak pelajaran yang dapat dijadikan modal dalam mengarungi kehidupan.
“Maka
tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu
bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di
dalamnya” (QS. An-nisa : 82)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29).
Pelajaran dapat kita dapatkan ketika kita membaca dan merenungi Al-Quran jika dilandasi dengan semangat menuntut ilmu, permasalahan yang sering muncul adalah berhenti sebatas membaca tanpa mengetahui esensi sebenarnya apa yang di baca maka tidaklah heran jika bacaan tidak menjelma dalam tingkah kelakuan, padahal hakikat handirnya pedoman adalah sebagai landasan untuk bertindak dan berprilaku sehingga jauh bermakna dan bernilai ketika kita berusaha untuk mengamalkanya dalam bentuk amal konkrit dalam kehidupan.
Ketiga Selalu memohon dan meminta perlindungan serta petunjuk kepada Allah agar selalu diberikan tuntutan, karena hanya dialah yang dapat membolak balikan hati manusia.
“Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (QS. Al-Kahfi : 10)
Mohonlah untuk ditetapkan hati kita agar selalu berada dalam naungannya untuk sampai pada tujuan hidup sebenarnya dengan diberikan kekuatan untuk melewati kesulitan, kesukaran dan hambatan yang tidak pernah sepi datang silih berganti.
Dalam menggapai petunjuk perlulah upaya dari manusia sebab berdiam diri, bersikap masabodo dan mungkin mengabaikan kehadiranNya sebenarnya adalah langkah terburuk yang diambil manusia sebab mereduksi segala nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Keempat, Berkumpul dan mendekatlah kepada orang-orang saleh dan berilmu, selalu meminta nasihat dari mereka. Menghidupkan saling menasehati dalam kebaikan,kebenaran dan kecintaan kepada Allah dengan selalu menghadirkan gairah ilmu pengetahuan dalam setiap pertemuannya.
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.” (QS. Az-Zariyat :55)
“Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Asr :3-4)
Dengan saling mengingatkan dan menasehati dengan landasan keimanan dan keilmuan dan diaktulisasikan dalam amal semoga atas izin Allah kehidupan kita selalu berada dalam koridor yang terjaga karena kalaupun kita keluar pagar atau jalan yang benar tentu selalu ada saudara kita yang setia mengingatkan.
Wallahu a'lam bish-shawab
Penulis : Fata Azmi
Belum ada Komentar untuk "Sampai Tujuan"
Posting Komentar