“Untuk menjadi pilihan tak cukup sekedar menawan, mereka
harus berkomitmen dalam perjuangan”
Hampir di sepanjang
jalan berjejeran foto orang yang aku tak kenal siapa mereka, mereka berpose
dengan gaya terbaiknya, ukuran fotonya tak tanggung tanggung tidak seperti foto
yang ada di KTP .
Dari foto mereka aku
hanya melihat nama mereka, ada nomor di sekitar fotonya, warna pakaiannya dan
logo dari kelompok mereka yang katanya memeriahkan demokrasi, tidak semuanya
seperti itu ada juga kata-kata di sekitar foto itu namun aku tak tahu itu sekedar
kata atau janji yang akan diperjuangkan.
Terbersit di
pikiranku kenapa foto sebanyak itu tak ada satupun yang memanggilku, mereka
hanya diam dengan atribut di sekelilingnya, tanpa suara bahkan tak kurasakan
sentuhan emosional untukku, berbeda dengan gambar ikan lele yang becokol di
spanduk pojok jalan protokol itu terlihat seperti menyapa dan bisa melipur
lapar dan dahaga.
Jika foto itu bisa
diajak bicara aku ingin bertanya kepadanya kenapa kamu tak tulis juga nomor
kontakmu sehingga setiap saat ada yang bertanya kepadamu sampai kamu bosan,
dimana alamat detail rumahmu sehingga orang-orang yang membutuhkan bantuan bisa
kapan saja datang mengetuk pintu rumahmu, kapan jadwalmu mengadakan diskusi
terbuka yang setiap dari kita bebas bertanya tentangmu.
Pada diskusi itu kamu
bisa berbicara tentang janjimu dan keyakinanmu memperjuangkan janjimu, tak
cukup sampai disitu aku ingin merekam semua tutur katamu dan pada akhirnya
kalau kau berani bersumpahlah dibawah kitab sucimu sebagai tanda jika kau
berkhianat berarti kau telah melecehkan agamamu dan Tuhanmu, walau aku kurang
yakin kamu takut dengan itu.
Kini aku mengajak
diriku berfikir seandainya aku ada di foto-foto itu apa yang akan aku perbuat,
aku akan seperti mereka atau bagaimana, aku pun berhenti sejenak, dalam hatiku
aku berkata "Aku tak pantas" yang berhak dipilih adalah mereka
yang menjadi pilihan dan untuk menjadi pilihan tak cukup sekedar menawan, mereka
harus berkomitmen dalam perjuangan sebab kata Rendra "Perjuangan adalah
pelaksanaan kata-kata." Jadi jika kamu tidak sanggup untuk itu jangan
berharap untuk dipilih, karena kamu harus sadar ternyata kamu bukan pilihan.
Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Tak Cukup Sekedar Pameran"
Belum ada Komentar untuk "Tak Cukup Sekedar Pameran"
Posting Komentar