Sebenarnya Dekat

 


“Butuh Waktu Lama Untuk Belajar Mendengar”

Apa yang ada dipikiran anda jika seorang remaja membunuh balita dan dengan perbuatannya itu ia merasa puas, tidak ada penyesalan bahkan ketenangan yang ia ekspresikan, sungguh sebuah ironi di kala revolusi mental menjadi tujuan, merdeka belajar menjadi cita-cita namun muncul peristiwa tragis seperti ini.


Perlu menjadi perhatian semua terutama   orangtua karena mereka bertanggungjawab atas perkembangan dan pertumbuhan sang  buah hati, terlepas  dari fakta pelaku  sering menonton film horor dan mengidolakan yang seharusnya tidak diidolakan tentu tanpa adanya peran orang tua akan berdampak  pada kemerosotan moral dan menjadi kebiasaan yang merugikan dan membahayakan.


Derasnya informasi dan kemudahan mengakses segala macam hal, perlu disiasati dengan pengawasan dan pengawalan yang intens terhadap prilaku anak, menjadi pertanyaan besar jika ada anak yang sudah merahasiakan kode gadgetnya sehingga orang tua tidak dapat memantau kelakuan anaknya di dunia maya, tak hanya percakapan dengan siapa dia bergaul dan berinteraksi yang harus diketahui juga segala hal mengenai apa yang mereka cari dan tonton di dunia maya perlu ada pengawasan agar terjadi obrolan yang komunikatif antar anak dan orang tua sehingga muncul keterbukaan.


Kini kesadaran kita sebagai manusia kembali diuji apakah manusia hadir hanya untuk menyaksikan atau mengambil peran agar tidak lagi terjadi hal- seperti ini di lain hari, orang tua tidaklah cukup ada namun mereka harus hadir dalam merespon dan menjawab segala kegelisahan anak, jika muncul kebuntuan orang tua dapat berkonsultasi dengan guru sang anak atau seseorang yang dapat memberi jawaban jangan hanya diam dan mendiamkan karena lambat laun kegusaran itu dapat memuncak dan akhirnya dapat terjadi hal yang tidak diinginkan.


Untuk generasi muda bersyukurlah dengan kondisi zaman saat ini yang serba memudahkan kita, jarak seakan dekat dan terlihat. Ingatlah dan camkan dalam diri kalian rasa syukur akan berubah menjadi kufur ketika segala fasilitas yang kita terima tidak digunakan sebagaimana mestinya, sesuatu yang seharusnya memudahkan bukan malah melahirkan kegundahan dan keterpurukan, jarak yang semakin dekat bukan untuk mengikis tali pertemuan. Apapun kendala, kesulitan yang kalian rasakan ceritakan ke orangtuamu, gurumu dan temanmu karena itulah fungsi mereka dan paling utama dekatkan dirimu kepada Tuhanmu.


Jika kalian merasa tidak ada yang mengerti dan mendengarkan kondisi kalian carilah orang yang benar yang dapat mendengarkan suara hati kalian, bergaulah dalam lingkungan positif yang mengarahkan kalian dalam kebaikan.

 

Jangan pernah berbuat diluar nalar kemanusiaan sebab dampak kelakuanmu akan berimbas kembali kepada dirimu, butuh waktu lama untuk belajar mendengar dan merasa agar hidup berjalan sebagaimana mestinya, mari hadir ditengah orang yang kita sayang dengan cinta dan kasih, sebab jika cinta dan sayang sudah menjadi tabu kemana hati akan berlabuh.

Belum ada Komentar untuk "Sebenarnya Dekat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel