Menuju Pengabaian

 


“Tidak jarang kita berkumpul namun tidak saling berbicara karena sibuk menggerakan layar gadget yang kita miliki.”

 Pernahkah kamu menemukan seseorang berkeluh kesah dengan cara mengupdate statusnya, tentu sudah menjadi hal biasa saat ini dimana seorang manusia lebih senang mencurahkan isi hatinya kepada gadget atau media sosial miliknya dan menjadi bacaan khalayak ramai sehingga aib diri, orang lain dengan mudah ditelanjangi dan dipertontonkan.


Sungguh memprihatinkan jika manusia hari ini dengan mudah meluapkan keluh kesah kepada benda mati ketimbang dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Apa itu karena terbatasnya ruang sosial atau sudah mulai langkanya ikatan emosional antara sesama manusia, lebih jauh lagi media sosial yang tak bernyawa dapat menjadi media luapan kekesalan, sering kita dengar dan lihat kata- kata dan ucapan tak layak menjadi konsumsi kita saat ini.


Tidak jarang kita berkumpul namun tidak saling berbicara karena sibuk menggerakan layar gadget yang kita miliki. Suara seolah mahal dan malu-malu untuk keluar dari pitanya. Obrolan makin sedikit namun jari terus mengetik. Apa ini yang dinamakan manusia mengisolasi diri sendiri dengan kehendak sendiri. Entahlah namun itu yang terjadi.


Mari berhitung berapa lama kita memegang gadget dalam sehari dengan kita berinteraksi dengan orang lain disekitar kita. Berapa lama kita melakukan pengabaian kepada orang yang ada sekeliling kita ketimbang kita memeluk erat gadget ditangan kita. Berapa waktu ibadah yang terbuang percuma hanya karena kita lebih ingin melihat gadget kita dengan melupakan Sang Maha segalanya yang tak henti melihat kita. Mungkin perlu kita tanyakan kembali kedalam diri kita “Apa untuk gadget aku dihidupkan.”

Belum ada Komentar untuk "Menuju Pengabaian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel