Menolak Abai
Butuh proses panjang
untuk belajar saling mengenal, memahami
sampai memaklumi kekurangan serta kelebihan diantara kita, untuk itu ruang dialog
mesti selalu dihadirkan agar suara tidak hanya dipendam dan telinga menjalani
fungsinya untuk mendengarkan.
Sebelum kita saling mengabaikan mari kita ketuk hati ini dengan pertanyaan sederhana, relakah jika semua ini hanya berakhir
dengan kata "pernah" pernah bersama, pernah berbagi, pernah saling melengkapi, sedangkan kata akan dan selalu menjadi
langka bahkan punah untuk masa depan kehidupan.
Kita tidak pernah tahu kapan kita dipertemukan
dan kapan dipisahkan, namun yakinlah
diantara pertemuan dan perpisahan ada banyak kisah yang terukir
dalam ingatan, betapa
pilunya jika perjuangan dan pengorbanan yang telah
dilalui bersama tutup usia dengan pengabaian, kala itu yang tersisa hanya
luka dan lupa.
Belum ada Komentar untuk "Menolak Abai"
Posting Komentar