Memaafkan
Ken Hart
Manusia sebagai makhluk sosial tidaklah sendiri. Manusia saling membutuhkan satu sama lain antar individu, dalam hubungan sosial antar individu haruslah selalu dijaga dengan baik meskipun dalam penerapannya hubungan sosial itu sifatnya dinamis, hiruk pikuk kehidupan membuat manusia tidak pernah lepas dari masalah, kesalahan dan ketidaksempurnaan selalu mengirinya, namun demikian manusia diciptakan juga diberikan potensi dengan sifat-sifat untuk memperbaiki kesalahannya.
Salah satu sifat yang dilatih untuk kita miliki adalah sifat pemaaf. Sifat pemaaf merupakan sifat yang mulia, karena tidak semua manusia dapat berbesar hati dengan mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Surat Al-A’raf ayat 199).
Memaafkan merupakan bentuk manifestasi tindakan dan bekal pribadi yang berharga untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan di kalangan hubungan antar sesama manusia, pemberian maaf memberikan efek kepada yang membuat kesalahan untuk tidak mengulangi kesalahannya kembali, Mengembangkan perilaku memaafkan dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi manusia, yaitu memberikan kesehatan baik psikis maupun fisik, memperbaiki dan menjalin hubungan baik dengan orang lain, memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain serta merupakan suatu bentuk tindakan moralitas
Manusia hendaknya diharapkan secara tulus memohon maaf atas kesalahan mereka dan memberi maaf atas tindakan keliru yang mengena pada mereka. Saling memaafkan merupakan salah satu bentuk tradisi hubungan antar manusia, akan tetapi tradisi ini sering kali juga hanya merupakan ritual belaka. dalam maksud lain, perilaku tersebut dilakukan namun tidak disertai ketulusan yang sungguh-sungguh.
Memaafkan memang tidak mudah. Butuh proses dan perjuangan untuk melakukannya. Adanya kebaikan bagi diri kita dan bagi orang lain akan menjadikan memaafkan menjadi sesuatu yang mungkin dilakukan. Seorang ahli psikologi dari Universitas Stanford California, Frederic Luskin pernah melakukan eksperimen memaafkan pada sejumlah orang.
Hasil penelitian Luskin menunjukkan bahwa memaafkan akan menjadikan seseorang: (a) Jauh lebih tenang kehidupannya. Mereka juga (b): tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, dan dapat membina hubungan lebih baik dengan sesama. Dan yang pasti, mereka (c) semakin jarang mengalami konflik dengan orang lain.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkan kita melalui Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 159 bahwa dalam pemberian maaf hendaknya kita melakukkanya secara tulus yaitu selain memberikan maaf selanjunya diiringi dengan memohon ampunan kepada Allah dan disertai dengan musyawarah untuk menemukan titik temu persamaan."Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
Dari ayat di atas dapat kita ambil hikmah, bahwa selain kita diperintahkan untuk memaafkan hendaknya kita memohon ampunan bagi mereka, pengertian memohonkan ampun bagi mereka adalah mendoakan kebaikan bagi mereka, mengusahakan kebaikan bagi mereka, dan hal baik lainnya. Melalui ayat tersebut, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى juga memerintahkan manusia agar kesalahan dan luka yang pernah ada jangan dibiarkan semakin menganga dikarenakan munculnya sebab kemarahan dalam diri kita, salah satu penyelsesainnya yaitu dengan bermusyawarah.
Bermusyawarahlah sebagaimana disampaikan ayat di atas dimaksudkan agar dua orang atau lebih yang pernah berkonflik hendaknya membuat kesepakatan-kesepakatan sebelum melanjutkan hubungannya kembali agar peristiwa atau kejadian yang menyakitkan dan melukai yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
Wallahu A'lam bissahwab
Penulis : Abu Zhilal
Belum ada Komentar untuk "Memaafkan"
Posting Komentar