Kemarau Tak Berkesudahan

 


“Apakah kegerahan ini sengaja dilestarikan dan dilarang punah ?”

 

Gendang kembali ditabuh, pesohor kamera mulai mengalihkan pandangannya, bersamaan dengan itu para penari menari dan bernyanyi di balik layar, sembari saling bersahutan para penonton mengomentari tanpa henti ada yang membela dan menyerang sialnya yang diam tak memihak akan jadi bulan- bulanan.


Musim panas yang diperkirakan segera berakhir nyatanya semakin tak berujung, tidak hanya hujan yang ditunggu aromanya, kesejukan dalam berkehidupan sangat dirindukan ditengah kondisi dimana manusia satu dengan yang lainnya lebih memilih berjarak, mengkultuskan golongannya diperparah jiwa kekanak-kanakan di masa tua dipelihara.


Menarik untuk ditelaah mengapa kegerahan ini seolah dilestarikan dan dilarang punah, padahal adagium para orator sudah bertebaran bersamaan hembusan angin, pepatah dan petitih tak pernah kehabisan kosa kata dilantangkan tapi lagi dan lagi itu semua mental berserakan ketika berhadapan dengan ketamakan.


Guncangan kehilangan seolah tak dipedulikan, Ada yang hilang ada yang tenggelam ada jiwa yang dirampas ada kebengisan yang diiklankan namun disenyapkan dengan kembali membawa kambing hitam, perlahan mereka yang kehilangan tergerus oleh kecentilan dan kebohongan.


Melalui jalan dan coretan dinding gelembung teriakan mengangkasa, warung kopi kembali ramai, pojok-pojok kampung perlahan membuka mata, ujung-ujung gang mulai resah dan gelisah, kegusaran ini penuh tanda tanya, kapan terselesaikan, jangan sampai bom kekecewaan meledak dan membuat semua terbelalak.


Masih jauh kita dari jalan buntu, peradaban terus mencari formula terbaik dengan segudang dinamika di dalamnya, kini juru racik dan taktik harus muncul ke permukaan jangan diamkan kemarau ini terlalu lama, diammu menggali kubangan luka, tampilah dengan fikiran orisinil dan otentik, bersuaralah dengan keberanian menguak kebenaran, jangan aminkan bahwa diatas derita kita masih fasih tertawa dan bersandiwara.

Belum ada Komentar untuk "Kemarau Tak Berkesudahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel