Hanya Menua
“Konsekuensi
orang-orang yang mau dan mampu berfikir adalah tidak mengabaikan apa yang telah
diberikan kepadanya.”
Menua adalah proses alamiah yang dialami setiap
manusia ada yang memandang menua adalah soal bertambahnya umur dan semakin
dekat dengan ajal, sebagian lainnya beranggapan menua hanya perjalanan waktu
produktivitas dan kreativitas tidak boleh lekang olehnya, ada juga yang
mengartikan menua adalah waktunya bertobat atas segala dosa yang telah
diperbuat.
Tidak ada manusia yang kekal abadi, pada waktunya
kita akan pergi meninggalkan dunia ini. Seiring berjalan waktu manusia mendapat
berbagai macam pelajaran dalam hidupnya, sejauh mana upaya untuk mendalami
sesuatu sejauh itu pula apa yang akan diperoleh dari hal tersebut maka menjadi
keniscayaan setiap apa yang telah kita lalui hendaknya ada hikmah yang dapat
diambil darinya.
Memaknai proses menua dalam hidup ini perlu kiranya
ditelisik mengapa tidak sedikit dari manusia menemui penyesalan di sisa
hidupnya, entah menyesal karena keinginannya tidak tercapai, perlahan dilupakan
bahkan ditelantarkan oleh sekitarnya sampai berkeluh kesah mengutuk keadaan
hingga ke Tuhannya karena masa tuanya tidak seperti yang diimpikan.
Menyalahi masa lampau sudahlah terlambat, maka di sisa waktu yang kita miliki hadirkanlah masa kini dan masa depan dengan tanpa penyesalan yaitu dengan mengoptimalkan anugerah yang diberikan Tuhan sebab konsekuensi orang-orang yang mau dan mampu berfikir adalah tidak mengabaikan apa yang telah diberikan kepadanya.
Agar tidak hanya
menua
Berkaryalah
Sejarah mencatat orang-orang yang namanya masih dan
akan selalu dikenang sampai hari ini dan seterusnya adalah mereka yang berkarya
di masanya, kita mengenal Imam Ghazali karena karyanya Kitab Ihya' Ulum al-Din, Imam Syafi'i dengan
Kitab Ar-risalah , Ibnu Sina dengan Kitab Qanun fi Thib, Khalil Gibran,
Jalaluddin Rumi, Buya Hamka, M Natsir dikenang karena karya-karya monumentalnya.
Tidak berkarya adalah luka, setidaknya kalimat itu
layak untuk dijadikan pelecut bagi kita untuk berusaha sebaik mungkin
meninggalkan karya terbaik dalam hidup ini. Apapun bentuk karyanya baik buku,
karya seni dan lainnya terlebih dengan karya amal- amal kebaikan yang akan
menghantarkan kita pada kebahagiaan abadi.
Setelah tiada manusia akan meninggalkan kesan, kesan buruk dan kesan baik tergantung dari apa yang dilakukan selama hidup, mereka yang meninggalkan karya akan selalu dikenang dan mereka yang hanya diam serta tidak berusaha melakukan apa-apa pada akhirnya akan tenggelam dilupakan.
Bersama dalam kebaikan dan kebermanfaatan
Belum ada Komentar untuk "Hanya Menua"
Posting Komentar