Dakwah dan Pendidikan

 

Nabi Muhammad ﷺ adalah pendidik umat manusia yang membina dan membimbingnya menuju kemerdekaan dan kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat, mengangkat martabat manusia menuju level yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Peran Nabi Muhammad ﷺ sebagai da'i (juru dakwah) mengajak manusia kepada kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selalin Allah yang Esa dan tidak ada serikat bagi-Nya harus pula diikuti para pengikutnya untuk menyeru atas apa yang di dakwahkan Rasulullah ﷺ. "Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”( QS. 12:108).

Sebagai pengikut setia Rasulullah ﷺ maka setiap yang terpanggil dirinya memandang bahwa pendidikan merupakan bagian dari dakwah yang merupakan jalan hidup, bila pendidikan diartikan sebagai upaya dan proses mengubah manusia dengan pengetahuan tentang sikap dan perilaku sesuai dengan kerangka nilai tertentu maka pendidikan bagi kaum muslimin harus senyawa dengan dakwah Islam.

Setiap muslim harus menyadari mereka adalah da'i sekaligus pendidik baik untuk dirinya maupun orang lain, ia hadir membawa risalah kebenaran tentang Al-Islam "Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama".(QS. 22:78). Hendaknya kita berupaya mengikuti jejak Rasulullahﷺ sebagai penyempurna kebaikan akhlak, da'i, mubaligh juga pendidik yang mana ini semua berproses dan berlangsung tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Menurut Mohammad Natsir, pendidikan adalah suatu pimpinan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan dan lengkap- nya sifat-sifat kemanusiaan dalam arti sesungguhnya. Sedangkan kata "pimpinan" dalam konteks pendidikan di atas mengandung dua unsur pokok, yakni unsur "tujuan" yang berfungsim engarahkan proses pendidikan dan unsur "satu asas" sebagai tempatm endasarkannya.

Tujuan pendidikan menurut Mohammad Natsir tidak dapat dipisahkan dari tujuan hidup manusia, yakni menyembah Allah, hakikat pendidikan merupakan upaya merealisasikan tujuan hidup manusia dalam arti yang sesungguhnya yaitu pengabdian kepada Tuhan-Nya sehingga bermuara kepada kesejatian tujuan hidupnya.

Prinsip-prinsip dakwah Islam dalam pendidikan

Pertama, Dakwah Islam dalam dunia pendidikan harus membantu proses pencapaian peningkatan keilmuan dan keimanan."Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." ( QS. 58:11). Selanjutnya peningkatan iman dan ilmu harus dibuktikan dalam amal shaleh dan kebermanfaatan ilmu yang didapat. Seberapa ilmu yang didapat harus sesuai dengan kualitas amal yang dilakukan.

Kedua, menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai suri tauladan, dakwah Islam harus sanggup memperkenalkan Rasulullah ﷺ sebagai sosok yang patut ditiru, dicintai dan teladani. Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk menuntut ilmu “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim) sekaligus juga mengingatkan kepada kita manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya."Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."(H.R. Bukhari).

Ketiga, Al-Quran menunjukkan bahwa pada diri manusia memiliki banyak potensi, baik potensi menjadi baik ( Makhluk terbaik) maupun sebalikanya (Makhluk terburuk), karena harap maklum manusia memiliki sifat lemah, tergesa-gesa juga selalu berkeluh kesah "Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh".(QS.70:19). Untuk itu dakwah Islam harus hadir untuk membangkitkan semangat segala potensi kebaikan bagi diri yang terdidik guna tercerahkan dan mengurangi potensi kejelekan pada diri manusia.

Wallahu a'lam bisshawab

Penulis : Fata Azmi

Bagikan Artikel ini