LEMBARAN BARU



Ini adalah hari pertama saya menjadi pengangguran intelektual setelah hampir 3 tahun berkecimpung dalam dunia pendidikan, bukan tanpa alasan langkah kaki berbelok ke arah yang lain namun goresan tangan dan takdirlah yang menuntun untuk bergerak berputar haluan karena itikad baik kian tak berbalas, banyak orang yang pasti menggunjing keputusan ini namun ini pilihan yang harus ditempuh dengan segala kesulitan setelahnya. Sebuah pembelajaran besar bagi saya tentang menghargai eksistensi manusia yang lainnya, ketika siapapun itu berdiri diatas kekuasaan sesungguhnya amanah tersebut diberi tuhan untuk dijalankan dengan penuh konsistensi bukan menggunakan kekuasaan untuk menginjak manusia yang merasa ada dibawahnya.
Semua dari kita paham bahwa munculnya kata terimakasih mengindikasikan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain, namun ketika manusia sudah melupakan kata tersebut sesungguhnya eksisetensi dia sebagai manusia harus dipertanyakan, “ apakah ia benar-benar manusia?”, sungguh sangat memilukan ketika pelayanan prima disaat ini yang diutamakan namun itu hanya omongan, kata-kata yang seharusnya menjadi panutan entah mengapa seolah sebagai senapan, nasihat yang seharusnya mendidik namun seolah membakar emosi pendengarnya.
Sudah saatnya membuka mata dan hati nurani bahwa manusia hidup untuk saling menguatkan sesama manusia bukan saling melemahkan, menguatkan untuk terus dapat berjalan seirama tanpa mengurangi pehatian terhadap sesama, saatnya penelusuran jejak-jejak baru saya telusuri karena saya tahu tuhan tak pernah membuat semua ini tanpa makna, teringat kata guru saya bahwa gesekan dalam kehidupan tak mungkin pernah hilang, namun harus saya pastikan gesekan muncul karena lupanya manusia bahwa dirinya sendiri manusia, jika sadar ia juga manusia maka iapun akan memanusiakan manusia.

Belum ada Komentar untuk "LEMBARAN BARU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel