Dalam Arus
Aku ingin
bebas seperti angin yang bergerak tak mempunyai batas, hidup terasa hampa bila
hanya melakukan semua hal yang hati sendiri tidak mau, semua berkata ini jalan
terbaik namun yang menapaki menganggap ini sebuah jalan buntu yang harus dicari
jalan lain, buat apa kita hidup jika kebahagiaan yang diidamkan tak kunjung
datang, waktu yang seharusnya bersahabat seolah menolak, mereka hanya berkata
menurut mereka namun si penapak tak dapat berjalan di jalur ini selamanya, aku
sudah bosan, hari ini yang seharusnya aku sudah keluar galaxi namun masih duduk
rapih dengan tuntutan kehidupan yang jarang berpihak kehidupku.
Ini
berbicara tentang rasa mau atau tidak mau, ingin atau tidak ingin, harapan atau
kebuntuaan, semua tentang rasa bukan tentang materi, materi hanya sesaat namun
rasa berlangsung selamanya, hidup tak mungkin dijalani dua kali ia hanya sekali
maka berbuat sesuai tuntutan hati, lebih baik tenggelam dengan jalan hidup sendiri
daripada hidup didaratan namun berpijak dijalan yang bukan jalurnya.
Kata orang
dulu masa depan akan lebih berat dan terbukti sekarang memang berat, beratnya
hari ini bukanlah sebuah masalah jika kau berada dalam jalurnya, usaha dan
tenaga akan tercurah seluruhnya untuk mempertahankan lajur yang telah menjadi
rasa itu, segelintir dari kita terbentur dalam manipulasi yang dibuat-buat oleh
keadaan, bahkan orang yang tak suka pedas bisa berkata suka karena tuntutan
keadaan, itulah pengingkaran hati nurani, keadaan terkadang selalu menggiring
pada arus yang kita sendiri tidak mau, itulah kebohongan dalam diri.
Kini aku
bersama arus kencang yang membawa pada sebuah kepalsuan, entah sampai kapan
arus ini membawaku, yang jelas esok, lusa atau suatu saat nanti aku berjanji
akan memutar balik haluanku dan melawan arus ini, sekali lagi ku berkata untuk
aku “selama kepalsuan jati diri dan pengingkaran hati nurani dipertontonkan
sama saja aku pasrah kepada lumpur hidup yang perlahan namun pasti akan
menenggelamkanku tanpa membawa sedikitpun kebahagiaan dan rasa”, untukmu
keadaan mungkin aku kini tersesat pada kebohongan namun akulah penentu hidupku.
Belum ada Komentar untuk "Dalam Arus"
Posting Komentar