KORBAN KEKUASAAN



Sebuah realita yang tak bisa dipungkiri dikala kelaparan mencekam, kemiskinan merajarela dan keadilan dianak tirikan, ditambah lagi kesewenang-wenangan kekuasaan yang memuakan dibawah langit yang mengutuknya. Kini kita terus diperlihatkan bagaimana skenario-skenario besar di negri ini, ada anak yang membunuh bapaknya, bapak membunuh anaknya, bapak memperkosa anaknya dan masih banyak lagi untuk diutarakan namun yang lebih mengguncang belakangan ini yaitu skenario besar pelengseran anak manusia yang kelahirannya tidak diharapkan karena sang bapak takut tersaingi.

Paragraf diatas adalah sepenggal kisah tentang kejamnya kekuasaan di era ini ketika kepentingan menjadi prioritas dan  masyarakat diajarkan untuk berpikir secara apriori terhadap suatu masalah ditambah lagi kepintaran media dalam menyusun berita sehingga banyak propaganda-propaganda yang dibuat untuk menyudutkan salah satu pihak. Masyarakat yang berada digaris tengah tidak kekanan dan tidak kekiri sepertinya telah muak dengan semua yang terjadi dilingkaran kekuasaan baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif yang mana setiap harinya masyarakat lebih sering dipertontonkan kebobrokan daripada keberhasilan yang telah diperoleh dari lembaga-lembaga tersebut, maka jangan heran ketika sebagian masyarakat enggan percaya lagi dengan seluruh elemen yang menyangkut didalamnya.

Sehingga kini muncul pernyataan, keadilan hanyalah dongeng manis dimasa lalu, kebenaran hanya kesepakatan yang diamini oleh banyaknya orang, kesalahan adalah kebenaran yang dipertaruhkan, hukum menjadi panglima tanpa komando dan semua orang merasa menjadi panglima, kesejahteraan hanya untuk si kaya dan si miskin layak mati kelaparan, politik seolah menjadi momok menjijikan. Kemana rakyat akan berlabuh untuk bermimpi akan suatu masa yang diidamkan, jembatan emas yang dikatakan Soekarno yaitu kemerdekaan seolah dilupakan oleh para penerus bangsa yang terus menerus menggerogoti ibu pertiwinya sendiri, entah dan entah kapan kita terlepas dari belenggu kekuasaan yang memilukan ini.

Semua mengkritik termasuk aku karena sedikit yang pantas untuk dipuji adanya, kebingungan masih menghantui apakah layak bayi lahir lagi ditanah air ini karena ketika ia lahir hanya akan dipetontonkan oleh para penguasa tentang keserakahan dan kebrutalan moral. Semua yang menginjak tanah dibangsa ini masih berharap bahwa suatu saat langkah kaki kita bisa menuju kehidupan yang sesuai dengan landasan yang disepakati oleh para pendahulu bangsa ini dan diamini para penerusnya bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukan hanya sekedar rumusan semata, bukan harapan yang tak satu manusiapun tahu kapan tercapainya namun sebuah harapan, rumusan yang bisa dibuktikan dan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Belum ada Komentar untuk "KORBAN KEKUASAAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel