Malam




Celotehan nyamuk seakan pergi disembur kebringasan angin malam ini
Mendung walau sering diartikan akan hujan namun tak nampak
Kedinginan anak jalanan bersatu dengan debu berputar disebelahnya
Pengemis malam masih tak henti menjulurkan tangan meminta belas kasihan

Puluhan pohon tumbang apakah berarti sesuatu
Nyawa tertimpanya apakah masih bisa diganti
Gedung besar dan rumah mewah tak terusik terpaan angin  yang  malu-malu dengannya
Namun dengan rumah kardus dan rumah kayu angin tak malu-malu menghantam
Sedangkan bapak kita masih bisa tertidur lelap diruangan
tanpa kebisingan

Inikah bertanda angin bisa diibaratkan pisau keadilan hari ini
Berani menghantam rumah kayu dan kardus namun enggan menyapa bangunan nan mewah
Bersatu dalam menghantam berpisah kala menyapa
Mungkin hanya malam yang akan menjawab
Bahwa malam gelap dan selamanya gelap




Belum ada Komentar untuk "Malam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel