Memilih bergerak sebagai mahasiswa atau diam sebagai mahasiswa



“ Jika nyaman dalam kesepian maka keramain disana-sini sedikitpun tak dihiraukan. namun jika kau sedikit saja mau mengintip keluar sudah banyak yang harus kau lakukan.” Sebuah fenomena yang tak baru sebenarnya dikampus ini ketika realita yang kita lihat belakangan ini membuat kita seolah terdiam dan tak tersindir untuk bergerak dengan keadaan yang sudah meminta kita untuk bergerak, isu-isu hangat yang sangat perlu dikaji dan diperhatikan seolah tak tersentuh lagi karena kenyaman yang telah timbul dalam diri kita, disana berteriak dengan suara lantang untuk meyakini keyakinan akan kebenaran dan disana ada yang hanya memberi dukungan untuk itu dan kita disini masih terdiam dalam lamunan tanpa suara yaitu diam, tak tahu diam itu datang dari mana apakah karena didiamkan atau sengaja diam karena tak ingin bergerak.
Perubahan yang terjadi dilembaga kampus ini seharusnya membuat pergerakan yang nyata terjadi dan membuat sebuah pemandangan yang baru terlihat, keharusan untuk lebih mengkaji dan lebih reaktif haruslah lebih ditekankan bukan membuat kemandekan dengan kesibukan melakukan rutinitas yang ada tanpa keinginanan untuk lebih bergerak maju dan tidak berjalan ditempat.
Sehingga muncul berbagai pertanyaan apakah memang kita saat ini sebagai mahasiswa hanya harus menjadi penonton dan tidak berniat untuk menjadi pelaku perubahan  , ataukah kita sendiri kebingungan arah gerak seperti apa yang sebenarnya  harus dilakukan , dan mungkinkah semua yang terjadi kita kembalikan kepada yang menciptakan dan berkata “ ini sudah takdir “. Sebuah pertanyaan yang sering muncul dan perlu dituntaskan jawabannya, maka semua yang berada dalam keadaan ini mesti bergerak maju dan ikut serta dalam perubahan yang telah terjadi. Pertanyaan yang muncul bukanlah menjadi alasan utama untuk tidak melakukan apa-apa tapi haruslah lebih dipahami dan dimengerti bahwa keadaan seperti ini harus dilewati dengan kesatuan visi yang dimiliki untuk merubah yang seharusnya telah berubah.
Kajian yang telah mati suri ditengah gemerlapnya dunia kampus harus dihidupkan kembali dengan semangat berfikir sebagai kaum intelektual sehingga diskusi dalam perbincangan- perbincangan disetiap pertemuan selalu menghiasi dan aksi nyata dapat terealisasi dengan kajian yang matang dan diskusi yang intensif, Dengan itu harapan besar akan perubahan mesti dilirik, dilihat dan dilakukan sebaik mungkin dan tidak hanya menjadi sebuah sologan yang besar dalam keinginan diri masing- masing individu, bergerak kedepan adalah pilihan dan diampun adalah pilihan namun harus dicermati pilihan mana yang harus kita pilih, memilih bergerak sebagai mahasiswa atau diam sebagai mahasiswa.

Belum ada Komentar untuk "Memilih bergerak sebagai mahasiswa atau diam sebagai mahasiswa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel