Suaraku dan suara mereka





JANGAN DIBACA
KAMI DIMATIKAN
Suara yang ingin didengar:
Semulanya kami bahagia dengan adanya pengeksplorasian seni yang nantinya akan kami tunjukan pada hari yang telah ditentukan, tetapi kami seakaan dimatikan dengan keadaan yang membelenggu kami dalam ruang lingkup tanpa ekspresi, dan akhirnya kami hanya sebagai penonton yang hanya melihat nantinya dan yang lebih membelenggu kami yaitu pola kinerja kami hanya sebatas yang diperlukan saja kami tak bisa totalitas dalam bergerak terlebih lagi itu membunuh waktu belajar kami dalam dunia ekpresi.
Bingung karena tak bisa berbuat apa-apa, keadaan kami yang apa adanya tak bisa berbuat banyak hingga para pemilik kebijakan tak melirik kami sedikitpun dan jangan heran jika kami hanya terdiam dan membisu dengan matinya kreatifitas dalam diri kami, bingung memang dengan kebijakan yang terkesan memojokan kami sebagai orang apa adanya padahal bila diizinkan kamipun dapat memberikan sesuatu yang dapat mengekspolari kegerahan dari pembelengguan kreatifitas kami, sehingga kami tidak heran jika banyak muka dari kami seakan pasrah dengan keadaan, padahal pahamilah terutama yang memiliki kebijakan istimewa kami ini ingin belajar sebagai pemain bukan sebagai penonton, karena kami tahu yang akan terkenang itu satu pemain bukan jutaan penonton, dengan pembelengguan seperti ini apa bedanya kami dengan burung yang berada dalam kandang yang terampas hak kebebasannya, jika kami belum mencoba dan saat itu pula kami diberhentikan apa yang harus kami lakukan, apa kami hanya akan terdiam dan menjadi penghias gemerlapnya seni kreatifitas, bagi kami ini sudah terjadi dan mungkin akan tetap begini jika para pemilik kebijakan tak menghiraukan semangat belajar kami, kami sama sebagi pelajar tetapi bukan berarti ada pembedaan yang jelas, kreatifitas itu bukan hanya sekedar dalam imajinasi dan angan-angan belaka karena kami ada dalam dunia nyata dan kami harus bergerak dan belajar dan bukan untuk dimatikan sebab hari esok kita semua yang akan menjadi pemain bukan hanya kau, dia, mereka tetapi kita semua.
Bebaskan tali pengikat yang membatasi kreatifitas kami, kamipun ingin berkarya untuk dikenang atau sebaliknya kami hanya akan menjadi manusia setengah manusia.
Terima kasih.



Belum ada Komentar untuk "Suaraku dan suara mereka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel