Siap Mengkritik dan Siap Dikritk



Kini ku memulai menulis dalam perjalanan meratapi kehidupan kedepan, terkadang kita sebagai manusia selalu terperanga dengan kehidupan masa lalu yang kelam sehingga tak sedikit dari kita terjerembak dalam lembah kekelaman dalam gelapnya kehidupan.
Saat ini kita dihadapi dengan banyaknya pandangan negatife dalam melihat objek yang dianggap kurang dimata kita, dan saatnya orang-orang yang katanya vocal atau sering disebut kritis ternyata mereka sendiri terlalu tuli untuk mendengar balik kritikan yang mereka sering lontarkan dengan kepintaran dan pemahamanya yang amat sangat mereka  pahami.
Kritik dengan keadaan yang ada sering  membuatku sendiri pengang, banyak dari pengkritik tidak mulai mengkritik diri mereka terlebih dahulu sebelum kritikan mereka terlontar bebas tanpa batas dengan bahasa pintar dan retorika indahnya, ku tak pernah ingin menyalahkan ketika kritikan dan saran yang membangun diutarakan dengan cara yang sopan bahkan ada yang terkesan agak sporadis, disinilah pemahaman dan pengertian yang dalam dalam menyoroti kesalahan atau kekurangan kita harus lebih pahami, memang perlu adanya sebuah masukan dan pesan tapi yang kini terlihat terkesan terlalu sering menyudutkan dan selalu menyalahkan tanpa adanya resolusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
Ini bukan pengguntingan jalan bagi pesan yang ingin  disampaikan baik yang tersirat maupun tersurat, tapi sebuah proses keinginan agar adanya sebuah keseimbangan mata melihat agar yang baik tak selau ditutupi dan yang buruk selalu terbuka lebar, kalo aku boleh berpendapat dan mungkin pendapat ini tak benar atau meleset jauh dengan pemahama pembaca itu tak mengapa, yang ku tahu dan pernah kudengar tak selamanya yang baik itu baik dimata yang lain karena tak selamanya pendapat yang pintar itu selalu benar dimata orang pintar yang lainnya, dan kini mari kita cermati kekurangan bukan mencari-cari kesalah, memang benar mengkritik atau bersifat kritis itu penting tetapi alangkah lebih bijak bagi para pengkritik untuk ikut serta dalam perubahan seperti yang ia inginkan, jangan diam setelah bicara dan jangan bicara bila tak bisa melakukan apa-apa, memang harus diakui pergerakan tanpa kritikan akan laksana berlayar tanpa ombak dan karang tetapi yang harus dipahami dengan ombak dan karang para pelaut belajar menjadi lebih baik lagi.
Semoga kita dapat menjadi pelaut yang dapat melawan ombak dan karang tidak sebaliknya kita hanya menjadi ombak dan karang yang selalu menghantam walau kita bukan mereka, dan tanamkan dalam diri kita “ jika siap mengkritik maka ku juga harus siap memberikan solusi dankarena ku telah mengkritik maka akupun harus selalu siap untuk dikritik”.








Belum ada Komentar untuk "Siap Mengkritik dan Siap Dikritk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel